Kopi merupakan minuman favorit untuk dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bahkan menurut data International Coffee Organization (ICO), hingga akhir 2021 Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia dengan jumlah mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram.
Dari berbagai varietas kopi yang dibudidayakan yang paling popular adalah kopi robusta dan kopi arabika. Meskipun saat diolah memiliki rasa yang hampir mirip, kedua kopi tetap memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika
1. Berdasarkan sejarah
Kopi arabika ditemukan di Ethiopia dan dipopulerkan oleh orang Arab dan tersebar ke seluruh penjuru dunia. Kopi robusta ditemukan di Afrika dan dibawa oleh Belanda untuk dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia. Biji kopi arabika merupakan jenis kopi yang pertama dikonsumsi sedangkan kopi robusta baru ditemukan kurang lebih 100 tahun setelah arabika. Sehingga tak heran jika kopi arabika mampu menguasai pangsa pasar hingga 70% di dunia.
2. Bentuk biji kopi
Lopi arabika mempunyai bentuk biji oval, lonjong dan pipih dengan ukuran lebih besar dan garis lipatan tengahnya lebih tegas. Sedangkan biji kopi robusta umumnya lebih kecil dan bundar, warna lebih pucat, lipatan di bagian tengahnya kurang terlihat jelas.
3. Rasa dan Aroma
Kopi arabika memiliki rasa yang bervariasi seperti rasa buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian serta memiliki aroma yang cenderung floral. Kopi robusta memiliki rasa pahit dan beraroma earthy dan nutty.
4. Tingkat Kafein
Kopi arabika memiliki kandungan kafein yang lebih kecil yaitu sebesar 1,1% hingga 1,5% sedangkan kopi robusta memiliki kandungan kafein sebesar 2,2% hingga 2,7%. Untuk itu bagi pecinta kopi yang ingin tetap terjaga di malam hari maka minumlah kopi robusta.
5. Kandungan Lemak dan Gula
Kopi arabika memiliki kandungan lemak dan gula yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kopi robusta. Kopi arabika memiliki kandungan lemak hingga 60% serta memiliki kandungan gula lebih banyak 2 kali lipat dibandingkan kopi robusta.
6. Cara penyajian
Kopi arabika memiliki rasa yang manis sehingga lebih cocok disajikan secara single kopi original tanpa tambahan gula sehingga penikmat kopi lebih dapat merasakan rasa asli kopi. Sedangkan kopi robusta memiliki rasa yang pahit sehingga lebih cocok untuk disajikan dengan ditambahkan susu dan cream menjadi kopi espresso.
7. Tempat tumbuh tanaman
Kopi arabika cocok tumbuh di daerah dengan ketinggian 1.000 – 2.000 mdpl dengan curah hujan 1.500 – 2.500 mm per tahun dan rata-rata suhu udara 15 – 25 derajat celcius. Sedangkan kopi robusta cocok tumbuh di daerah dengan ketinggian 400 – 800 mdpl dan rata-rata suhu udara 24 – 30 derajat celcius dan curah hujan 1.500 – 3.000 mm per tahun. Berdasarkan tempat tumbuh maka kedua tanaman kopi tersebut memiliki ukuran tanaman yang berbeda.
Tanaman kopi arabika memiliki ukuran daun yang lebih kecil dan tinggi tanaman yang lebih pendek dibandingkan dengan kopi robusta. Ketinggian tanaman kopi arabika hanya mencapai 2,5 meter sampai dengan kurang dari 5 meter, sedangkan ketinggian tanaman kopi robusta bisa mencapai lebih dari 5 meter. Untuk bubidayanya, kopi robusta lebih mudah dibandingkan kopi arabika. Hal ini dikarenakan kopi robusta lebih tahan pada perubahan cuaca yang ekstrem dan lebih kebal terhadap serangan OPT.
8. Harga
Harga kopi arabika lebih mahal dibandingkan kopi robusta. Hal ini dikarenakan kopi arabika menghasilkan sedikit biji kopi dan mempunyai rasa yang lebih bervariasi. Semakin unik rasa yang dihasilkan, maka harga akan semakin mahal.
Sumber: cybex.pertanian.go.id