request-free-img

Apa itu Varietas Kopi Sejarah, Jenis, dan Penjelasan Lengkap 

 1. Pengertian: spesies, varietas, dan kultivar 

Secara taksonomi, spesies (mis. Coffea arabica, Coffea canephora = robusta, Coffea liberica) adalah kategori biologis utama. Istilah varietas atau varietal biasanya dipakai secara longgar dalam industri kopi untuk merujuk pada kelompok tanaman dengan karakter genetik dan fenotip tertentu yang berpengaruh pada bentuk tumbuhan, ketahanan hama, hasil panen, dan profil rasa. Kultivar (cultivated variety) adalah varietas yang dipilih atau dibudidayakan manusia mis. Caturra, Bourbon, Typica dan sering memiliki nama resmi. 

 

2. Sejarah singkat (asal-usul dan sebaran global) 

    • Asal-usul Arabica: Coffea arabica terbentuk secara alami dari persilangan dua spesies pendahulu di hutan Ethiopia penelitian genomik terbaru menelusuri asalnya ratusan ribu tahun yang lalu (diperkirakan sekitar 600.000 tahun), jauh sebelum domestikasi oleh manusia. Penemuan ini penting karena menjelaskan keragaman genetik yang sempit pada arabica modern dan implikasinya untuk ketahanan terhadap hama/penyakit.
    • Domestikasi dan penyebaran: Kopi mulai dibudidayakan secara intensif di Yaman dan dari sana menyebar ke Timur Tengah, lalu Eropa dan Asia. Varietas yang sekarang dikenal seperti keturunan Typica dan Bourbon berasal dari tanaman yang dibawa keluar dari wilayah asalnya (Yemen/Ethiopia) pada abad-15 hingga abad-18 dan kemudian menyebar ke pulau-pulau seperti Java dan Ile Bourbon (Reunion). 
    • Masuknya kopi ke Indonesia: Biji kopi arabika pertama ditanam di Jawa pada akhir abad ke-17 (sekitar 1696) oleh Belanda setelah itu, varietas robusta diperkenalkan untuk mengatasi masalah serangan penyakit dan menyesuaikan pada daerah dataran rendah; perkembangan ini membentuk lanskap kopi Indonesia yang beragam (Arabika di dataran tinggi seperti Aceh, Toraja; Robusta di dataran rendah Sumatra, Lampung, Sulawesi, dll.)

3. Spesies utama kopi dan karakteristik singkat 

    • Coffea arabica (Arabika) rasa lebih kompleks, keasaman (acidity) lebih nyata, dianggap berkualitas tinggi; tumbuh baik di dataran tinggi; rentan terhadap penyakit/karat daun kopi dibanding robusta. Arabika menyumbang mayoritas pasar kopi spesialti.
    • Coffea canephora (Robusta) tanaman lebih tahan, hasil lebih tinggi, kandungan kafein biasanya lebih tinggi dan rasa cenderung lebih pahit/“berkaca” dibanding arabika; cocok untuk campuran espresso dan produksi massal. 
    • Coffea liberica & Coffea excelsa (Liberika dan Excelsa) kurang umum di pasar global, memiliki profil rasa berbeda (kadang beraroma “floral” atau “woody”) dan tumbuh di kawasan tertentu. 
    • Varietas (kultivar) penting dan penjelasannya 
    • Typica: Salah satu leluhur banyak varietas Arabika modern; cikal bakal banyak kopi “heirloom” di dunia. Varietas ini umumnya menghasilkan cita rasa klasik dan bersih.
    • Bourbon: Dikenal memberikan kualitas cup yang tinggi, berkembang terutama setelah dibawa ke Pulau Bourbon (sekarang Reunion); genetiknya penting dalam sejarah varietas arabika.
    • Caturra & Catuai: Mutasi/seleksi dari Bourbon/Typica yang lebih pendek (ideal untuk kepadatan tanam dan panen mekanis), banyak dibudidayakan di Amerika Latin.
    • Mundo Novo — hibrida alami antara Typica dan Bourbon, populer di Brasil karena hasil tinggi.
    • SL28 & SL34: Seleksi dari Kenya yang terkenal untuk kualitas cawan tinggi dan profil fruity/clean pada elevasi tinggi.
    • Gesha (Geisha): Berasal dari Ethiopia, menjadi sangat terkenal setelah penanaman sukses di Panama; dikenal aroma floral dan kompleksitas tinggi salah satu varietas yang menghasilkan nilai jual sangat tinggi di lelang specialty.
    • Catimor, Sarchimor, Timor hybrid: Contoh hibrida/seleksi yang dikembangkan untuk ketahanan terhadap penyakit (seperti karat daun). 

5. Bagaimana varietas memengaruhi rasa dan produksi 

    • Terroir (iklim, ketinggian, tanah) sering kali sama atau lebih berpengaruh daripada varietas: varietas yang sama bisa memberi profil rasa berbeda di dataran tinggi vs rendah. 
    • Proses pascapanen (washing, natural, honey, fermentasi) mengubah dan menonjolkan karakteristik varietas yang berbeda sehingga produsen dan roaster memilih kombinasi varietas + proses untuk mencapai target rasa.
    • Produktivitas & ketahanan: beberapa varietas dikembangkan untuk hasil tinggi dan ketahanan terhadap penyakit (penting bagi keberlanjutan produksi), tetapi ada trade-off antara hasil/ketahanan dan kompleksitas rasa. 

6. Tantangan & arah penelitian 

    • Keragaman genetik yang terbatas pada Arabika membuatnya rentan terhadap hama, penyakit, dan efek perubahan iklim; penelitian genomik baru memberi harapan untuk pemuliaan varietas lebih tahan tapi tetap enak. Studi genomik terbaru menjelaskan asal-usul Arabika dan membuka peluang pemuliaan untuk ketahanan penyakit.
    • Perlunya katalog dan pemantauan varietas: organisasi seperti World Coffee Research menyusun katalog dan poster hubungan genetik antar-varietas untuk membantu petani, peneliti, dan pemangku kepentingan memilih varietas sesuai kondisi lokal. 

7. Implikasi praktis untuk petani, roaster, dan konsumen 

    • Petani: memilih varietas berarti menimbang hasil, ketahanan, dan potensi harga (beberapa varietas premium mendapat harga lebih tinggi di pasar spesialti). Gunakan data varietas dan uji lapangan lokal sebelum adopsi.
    • Roaster & buyer: mengetahui varietas membantu memprediksi karakter rasa dasar dan menyesuaikan profil sangrai serta proses roasting.
    • Konsumen: istilah varietas (mis. Gesha, Bourbon) adalah petunjuk awal terhadap karakter rasa, namun perhatikan juga asal, elevasi, dan proses—semua faktor bersama-sama membentuk pengalaman minum kopi. 

Kesimpulan 

Varietas kopi adalah salah satu komponen penting dalam rantai nilai kopi: dari genetika tanaman yang menentukan potensi rasa dan ketahanan, hingga interaksi dengan lingkungan (terroir) dan proses pascapanen yang membentuk profil akhir di cangkir. Perkembangan penelitian (mis. katalog varietas dan studi genomik) membantu pelaku kopi membuat keputusan lebih baik untuk meningkatkan kualitas maupun ketahanan produksi menghadapi perubahan iklim. 

Sumber 

  • World Coffee Research.
  • Reuters, “Genome study reveals prehistoric Ethiopian origins of coffee” (laporan penelitian genom Arabica, 2024).
  • AP News, ringkasan temuan genom tentang asal-usul Arabica.
  • Specialty Coffee Association, Coffee plants of the world & Botany guides (definisi hubungan spesies/varietas/kultivar).
  • Sweet Maria’s Library, artikel sejarah & asal-usul varietas Gesha.
  • Artikel tentang sejarah kopi di Indonesia (Tempo, Otten Coffee), masuknya kopi ke Jawa dan perkembangan robusta/arabika di Indonesia. 

Come2theweb
error: Content is protected !!